Penulis: Desya Israya
Tidak banyak yang mengetahui sebuah kabupaten kecil di perbatasan Provinsi Sumatera Utara dan Aceh ini. Kabupaten yang mempunyai banyak potensi alam dan pariwisata yang masih belum dilirik oleh dunia luar. Kabupaten Dairi dengan Sidikalang sebagai ibukotanya. Kota dingin yang terkenal dengan kopinya. Bahkan kopi Sidikalang menjadi kopi terbaik keenam di Indonesia dengan aromanya yang khas. Tampak dan kopi Ida adalah dua produk kopi yang paling terkenal di kota ini. Selain kopi, Sidikalang juga mempunyai satu hal yang dibanggakan lagi. Sebuah tempat wisata yang bisa dikatakan jarang di Indonesia yakni wisata religi di Taman Wisata Iman Sitinjo, atau sering disingkat TWI. Lima dari enam agama yang diakui oleh Indonesia dipersatukan di tempat ini.
Wisata Iman Sitinjo ini telah dirancang oleh Bupati Dairi saat itu Dr. Master Parulian Tumangger pada tahun 2001. Walaupun masyarakat Sidikalang tidak memeluk keenam agama tersebut, akan tetapi taman wisata ini menyediakan tempat ibadah untuk seluruhnya.
Memasuki pintu gerbang, maka pengunjung akan disuguhi dengan Vihara Shaddavadana bagi umat Budha. Berdiri sendiri dan jauh dari bangunan lainnya tidak membuat vihara ini kehilangan pesonanya. Di dalamnya terdapat banyak patung-patung Budha dan tempat yang bisa digunakan untuk beribadah bagi pemeluk agama Budha.
Melanjutkan perjalanan, pengunjung akan menemui replika sejarah dan gereja untuk pemeluk agama Kristen. tempat ini adalah wilayah yang paling luas di Taman Wisata Iman. Hal tersebut karena masyarakat di Kabupaten Dairi mayoritas beragama Nasrani. Banyak sekali patung-patung yang menceritakan bagaimana kisah kehidupan Yesus Kristus semenjak dilahirkan di kandang domba hingga disalibkan. Ada tiga patung salib yang sangat besar berdiri di atas gundukan tanah yang menggambarkan bukit Golgota.
Setelah puas menyusuri sejarah agama Nasrani yang cukup panjang, maka berikutnya memasuki tempat ibadah bagi pemeluk agama Hindu, Pura. Tidak terlalu banyak bangunan-bangun yang terdapat di dalamnya. Hal itu dikarenakan tidak banyak pemeluk agama Hindu di daerah kabupaten Dairi.
Sarana ibadah untuk umat muslim berada di akhir Taman Wisata Iman Sitinjo. Dengan masjid yang berdiri megah serta miniatur Ka’bah, bukan safa dan marwah, dan masih banyak lagi. Umat Islam sering memanfaatkan lokasi ini sebagai tempat untuk manasik haji.
Bukan hanya gedung-gedung tempat peribadatan dan replika saja, di TWI juga terdapat banyak taman dengan bunga warna-warni yang indah. Pengunjung yang lelah berjalan pun dapat beristirahat di tempat duduk yang disediakan baik yang hanya beratapkan langit dan rindangnya pepohonan, juga yang diberi atap oleh pengelolanya. Selain taman, terdapat juga sungai jernih yang mengalir sepanjang lokasi miniatur sejarah untuk umat nasrani. Air jernih dan segar ini dapat digunakan sebagai penyegar ketika lelah berpanas-panasan menyusuri TWI. Di akhir perjalanan, tepatnya lokasi peribadatan umat muslim maka mata akan dimanjakan dengan pemandangan indah pepohonan, sungai, dan kota Sitinjo dari ketinggian. Ditemani angin yang menyejukkan yang tiap waktu bertiup, melihat pemandangan tersebut dapat menghilangkan kelelahan para pengunjung.
Bagi anda yang menyukai aksesori-aksesoris unik, seperti di tempat wisata lainnya di sini juga banyak sekali kios-kios yang menjajakan berbagai aksesoris khas Taman Wisata Iman. Harga yang ditawarkan juga tidak terlalu mahal, tergantung dari jenis aksesorisnya. Selain penjual aksesoris, terdapat juga berbagai penjual makanan. Mungkin harga yang ditawarkan sedikit berbeda dengan harga makanan biasanya dikarenakan tempat wisata dan jauh dari keramaian kota.
Bukan sekadar replika dan tempat berwisata saja, Taman Wisata Iman Sitinjo juga dibangun untuk membantu pembelajaran sejarah. Bangunannya pun dapat digunakan sebagai tempat beribadah, tidak hanya pemandangan saja. Semua tempat ibadah tersebut bebas dimasuki oleh pengunjung dari pemeluk agama manapun asalkan tidak merusak dan mengganggu.
Dengan tiket yang cukup murah, yakni Rp 5000,00 untuk dewasa dan Rp 3000,00 untuk anak-anak, anda sudah dapat merasakan sacral dan religiusnya berbagai tempat ibadah dalam satu tempat, berwisata sejarah, dan juga menikmati lingkungan juga pemandangan yang pastinya membuat pengunjung sangat puas.